Menu

Mode Gelap
Sebanyak 70 Orang di Kentucky, AS Tewas usai Diterjang Tornado Dahsyat Kemendag Cabut Larangan Penjualan Minyak Goreng Curah Berita Populer: Uji Coba Gage ke Anyer-Kunjungan Wisman 2022 Diprediksi Rendah Bosen Kerja Kantoran? Jadi Atlet MMA Aja! Di Negeri Sawit, Minyak Goreng Tak Terjangkau Belum Punya Mobil saat Merintis Karier, Andre Taulany: Ke Mana-mana Naik Angkot

Category

Dampak Perang Dagang Amerika Serikat dan Tiongkok terhadap Stabilitas Ekonomi Global

badge-check


Dampak Perang Dagang Amerika Serikat dan Tiongkok terhadap Stabilitas Ekonomi Global Perbesar

Lagpress.com – Analisis dampak perang dagang Amerika Serikat–Tiongkok 2025 terhadap stabilitas ekonomi global: perdagangan, investasi, inflasi, hingga geopolitik.

Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok kembali menjadi sorotan utama pada 2025. Dua negara adidaya ini mendominasi perdagangan dunia, sehingga setiap kebijakan proteksionis yang mereka keluarkan memberi efek domino terhadap stabilitas ekonomi global. Artikel ini akan membahas secara komprehensif bagaimana perang dagang berdampak pada perdagangan internasional, pasar keuangan, investasi global, hingga politik internasional.

Latar Belakang Perang Dagang AS–Tiongkok

Persaingan Ekonomi Dua Adidaya

AS dan Tiongkok telah lama bersaing dalam bidang teknologi, perdagangan, dan geopolitik. Perang dagang dipicu oleh tarif impor tinggi, larangan ekspor, serta kontrol ketat terhadap perusahaan teknologi.

Kebijakan Proteksionis

Pemerintah AS menaikkan tarif terhadap produk Tiongkok, sedangkan Tiongkok merespons dengan pembatasan impor produk pertanian dan teknologi dari AS.

Dampak terhadap Perdagangan Global

Rantai Pasok Internasional

Perang dagang mengganggu rantai pasok global. Banyak perusahaan multinasional harus memindahkan basis produksi dari Tiongkok ke negara Asia Tenggara, termasuk Vietnam, Indonesia, dan Malaysia.

Kenaikan Harga Barang

Tarif tinggi menyebabkan biaya produksi meningkat. Konsumen global merasakan dampaknya melalui kenaikan harga elektronik, otomotif, dan tekstil.

Diversifikasi Pasar

Negara berkembang berusaha mengisi celah dengan memperluas ekspor ke pasar selain AS dan Tiongkok.

Dampak pada Ekonomi Global

Inflasi Global

Perang dagang memicu inflasi, terutama di sektor energi dan pangan. Harga minyak dan gandum melonjak akibat ketidakpastian pasar.

Pertumbuhan Ekonomi Melambat

Lembaga keuangan internasional memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada 2025 hanya sekitar 2,5%, lebih rendah dibanding proyeksi sebelumnya.

Investasi Asing

Investor cenderung menahan diri karena ketidakpastian regulasi. Aliran modal ke negara berkembang menurun, memengaruhi stabilitas pasar saham.

Dampak terhadap Teknologi dan Inovasi

Larangan Teknologi

AS membatasi ekspor chip semikonduktor ke Tiongkok, sementara Tiongkok melarang perusahaan lokal menggunakan perangkat lunak tertentu dari AS.

Perang Teknologi AI dan 5G

Persaingan dalam bidang AI dan jaringan 5G semakin sengit. Hal ini mendorong inovasi, tetapi juga menciptakan blok teknologi terpisah antara Barat dan Timur.

Dampak Geopolitik Internasional

Aliansi Ekonomi Baru

Beberapa negara membentuk aliansi baru untuk mengurangi ketergantungan pada AS dan Tiongkok. BRICS+ menjadi salah satu blok yang semakin berpengaruh.

Diplomasi dan Negosiasi

Meski penuh ketegangan, perundingan tetap dilakukan. PBB dan WTO berperan penting dalam menjaga stabilitas perdagangan internasional.

Posisi Indonesia dalam Perang Dagang

Peluang Ekspor

Indonesia diuntungkan dengan meningkatnya permintaan ekspor nikel, batubara, dan produk pertanian dari pasar alternatif.

Tantangan Ekonomi

Namun, gangguan rantai pasok global juga berdampak pada industri manufaktur dalam negeri yang bergantung pada impor bahan baku.

Perang dagang AS–Tiongkok 2025 menjadi tantangan besar bagi stabilitas ekonomi global. Dampaknya terasa pada perdagangan, inflasi, investasi, hingga geopolitik. Negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, dituntut cerdas memanfaatkan peluang sekaligus mengatasi tantangan. Kolaborasi internasional, diversifikasi ekonomi, dan diplomasi aktif menjadi kunci menjaga stabilitas di tengah ketidakpastian global. (PLAGPRESS/ADMIN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kesepakatan Dagang UE–Indonesia Masuki Babak Baru: Peluang Ekspor dan Tantangan Domestik

25 Oktober 2025 - 07:02 WIB

EU-Indonesia Trade Relations Infographic

Idol K-Pop Asal Indonesia Ready Debut 2025 — Representasi Lokal di Kancah Global

18 Oktober 2025 - 08:03 WIB

Idola K-pop Indonesia di Panggung

Ekonomi AS Tahan Banting Berkat Ledakan Investasi AI, Tapi Ketidaksetaraan Makin Dalam

17 Oktober 2025 - 23:03 WIB

High-Tech Investment in NYC Skyline

Program Makan Sekolah Gratis Targetkan 70 Juta Anak Tahun Ini: Harapan Baru bagi Generasi Indonesia

17 Oktober 2025 - 22:37 WIB

Lunch Break with Smiling Students

Wacana Militer Memasuki Jabatan Sipil: Apakah Demokrasi Indonesia Terancam

15 Oktober 2025 - 07:37 WIB

Gedung Kementerian Pertahanan Indonesia
Trending di Category