Menu

Mode Gelap
Sebanyak 70 Orang di Kentucky, AS Tewas usai Diterjang Tornado Dahsyat Kemendag Cabut Larangan Penjualan Minyak Goreng Curah Berita Populer: Uji Coba Gage ke Anyer-Kunjungan Wisman 2022 Diprediksi Rendah Bosen Kerja Kantoran? Jadi Atlet MMA Aja! Di Negeri Sawit, Minyak Goreng Tak Terjangkau Belum Punya Mobil saat Merintis Karier, Andre Taulany: Ke Mana-mana Naik Angkot

Category

Harga BBM 1 Oktober 2025: Pertalite Tetap, SPBU Swasta Serentak Naik, Apa Dampaknya?

badge-check


Harga BBM 1 Oktober 2025: Pertalite Tetap, SPBU Swasta Serentak Naik, Apa Dampaknya? Perbesar

Lagpress.com – Harga BBM 1 Oktober 2025: Pertalite Tetap, Swasta Naik

Memasuki 1 Oktober 2025, masyarakat Indonesia kembali dihadapkan pada kabar penting mengenai perubahan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Berdasarkan pengumuman resmi, harga Pertalite tetap stabil di angka sebelumnya, namun sejumlah SPBU swasta kompak menaikkan harga untuk beberapa jenis BBM nonsubsidi.

Kondisi ini menimbulkan beragam respons dari masyarakat. Di satu sisi, stabilnya Pertalite memberi sedikit kelegaan. Namun, kenaikan harga di SPBU swasta bisa memicu dampak berantai pada transportasi, logistik, hingga harga kebutuhan pokok.

Update Harga BBM 1 Oktober 2025

Harga Pertamina (Subsidi & Nonsubsidi)

Harga SPBU Swasta (Shell, Vivo, BP-AKR, dll.)

  • Shell Super: Naik Rp 300 menjadi Rp 14.500/liter.

  • Vivo Revvo 92: Naik Rp 400 menjadi Rp 14.300/liter.

  • BP 92: Naik Rp 350 menjadi Rp 14.400/liter.

  • BBM RON tinggi (95 ke atas): Mengalami kenaikan rata-rata Rp 400–500/liter.

Mengapa SPBU Swasta Naik Harga?

  1. Fluktuasi Harga Minyak Dunia
    Minyak mentah global masih berada di kisaran USD 90 per barel, naik dibanding bulan lalu.

  2. Kurs Rupiah Melemah
    Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang menembus Rp 16.000/USD menekan biaya impor.

  3. Tidak Ada Subsidi Pemerintah
    Berbeda dengan Pertalite dan Solar, BBM swasta tidak mendapatkan subsidi langsung.

  4. Kebijakan Bisnis Global
    SPBU swasta menyesuaikan harga sesuai biaya operasional dan pasokan internasional.

Dampak Kenaikan Harga BBM Swasta

1. Transportasi Umum dan Logistik

  • Operator transportasi berbasis BBM nonsubsidi kemungkinan menaikkan tarif.

  • Biaya logistik meningkat, memicu inflasi di sektor pangan dan barang pokok.

2. Konsumsi Masyarakat

  • Konsumen cenderung kembali ke Pertalite subsidi, sehingga antrian di SPBU Pertamina berpotensi meningkat.

  • Perubahan pola konsumsi ini bisa menekan ketersediaan stok subsidi.

3. Persaingan Pasar Energi

  • SPBU swasta kehilangan sebagian pelanggan, namun tetap jadi alternatif bagi mereka yang mengutamakan kualitas BBM.

Mengapa Pertalite Tetap Stabil?

Pemerintah menegaskan komitmen menjaga daya beli masyarakat dengan menahan harga Pertalite. Subsidi dan kompensasi diberikan untuk menjaga inflasi tetap terkendali.

Kebijakan ini juga merupakan strategi politik menjelang Pemilu 2029, agar stabilitas sosial-ekonomi tetap terjaga.

Respon Pemerintah dan Ekonom

  • Kementerian ESDM: memastikan pasokan Pertalite dan Solar tetap aman hingga akhir tahun.

  • Ekonom Energi: memperingatkan bahwa kebijakan subsidi harus diiringi pengawasan ketat agar tidak terjadi penyelewengan.

  • Pelaku Usaha: meminta kejelasan roadmap harga BBM jangka panjang agar bisnis lebih stabil.

Strategi Masyarakat Menghadapi Kenaikan BBM

  1. Hemat BBM: gunakan transportasi umum atau kendaraan listrik bila memungkinkan.

  2. Efisiensi Logistik: UMKM bisa beralih ke distribusi berbasis digital untuk mengurangi biaya.

  3. Diversifikasi Energi: mulai memanfaatkan energi alternatif seperti panel surya atau biofuel.

Potensi Dampak Jangka Panjang

Jika tren kenaikan BBM swasta berlanjut:

  • Pertalite akan makin jadi primadona, namun membebani APBN.

  • SPBU swasta harus inovasi, misalnya dengan promosi loyalitas, layanan premium, atau energi alternatif.

  • Masyarakat mulai beradaptasi menuju era kendaraan listrik yang semakin terjangkau di 2025–2029.

arga BBM per 1 Oktober 2025 menghadirkan dua wajah berbeda:

  • Pertalite tetap stabil karena subsidi pemerintah.

  • SPBU swasta serentak menaikkan harga karena faktor global.

Kondisi ini menunjukkan bahwa subsidi BBM masih menjadi instrumen vital dalam menjaga daya beli masyarakat. Namun, di sisi lain, ketergantungan pada subsidi juga menyimpan risiko terhadap anggaran negara.

Solusi jangka panjang adalah transisi energi menuju bahan bakar ramah lingkungan dan kendaraan listrik, agar ketergantungan pada minyak fosil bisa dikurangi. (LAGPRESS/ADMIN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kesepakatan Dagang UE–Indonesia Masuki Babak Baru: Peluang Ekspor dan Tantangan Domestik

25 Oktober 2025 - 07:02 WIB

EU-Indonesia Trade Relations Infographic

Idol K-Pop Asal Indonesia Ready Debut 2025 — Representasi Lokal di Kancah Global

18 Oktober 2025 - 08:03 WIB

Idola K-pop Indonesia di Panggung

Ekonomi AS Tahan Banting Berkat Ledakan Investasi AI, Tapi Ketidaksetaraan Makin Dalam

17 Oktober 2025 - 23:03 WIB

High-Tech Investment in NYC Skyline

Program Makan Sekolah Gratis Targetkan 70 Juta Anak Tahun Ini: Harapan Baru bagi Generasi Indonesia

17 Oktober 2025 - 22:37 WIB

Lunch Break with Smiling Students

Wacana Militer Memasuki Jabatan Sipil: Apakah Demokrasi Indonesia Terancam

15 Oktober 2025 - 07:37 WIB

Gedung Kementerian Pertahanan Indonesia
Trending di Category