Menu

Mode Gelap
Sebanyak 70 Orang di Kentucky, AS Tewas usai Diterjang Tornado Dahsyat Kemendag Cabut Larangan Penjualan Minyak Goreng Curah Berita Populer: Uji Coba Gage ke Anyer-Kunjungan Wisman 2022 Diprediksi Rendah Bosen Kerja Kantoran? Jadi Atlet MMA Aja! Di Negeri Sawit, Minyak Goreng Tak Terjangkau Belum Punya Mobil saat Merintis Karier, Andre Taulany: Ke Mana-mana Naik Angkot

News

Investasi USD 500 Juta dari Perusahaan Negara untuk Peningkatan Produksi Beras Nasional

badge-check


Investasi USD 500 Juta dari Perusahaan Negara untuk Peningkatan Produksi Beras Nasional Perbesar

Lagpress.comPemerintah Dorong Kemandirian Pangan Melalui Investasi Besar

Pemerintah Indonesia terus berupaya memperkuat sektor pangan, terutama beras yang menjadi kebutuhan utama masyarakat. Dalam langkah besar terbaru, salah satu perusahaan negara dikabarkan mengucurkan investasi sebesar USD 500 juta atau sekitar Rp8 triliun untuk peningkatan produksi beras nasional.
Investasi ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan nasional 2025–2030, yang menargetkan swasembada beras secara berkelanjutan.

Fokus pada Modernisasi Pertanian dan Teknologi

Menurut laporan dari Kementerian BUMN, dana investasi tersebut akan dialokasikan untuk beberapa sektor penting, di antaranya:

Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas hingga 20% dalam dua tahun ke depan.

Kolaborasi antara Pemerintah, Swasta, dan Petani

Investasi besar ini tidak hanya datang dari satu pihak. Pemerintah juga mengundang partisipasi sektor swasta dan koperasi tani dalam rantai pasok.
“Program ini bukan hanya soal uang, tapi bagaimana membangun ekosistem pertanian yang tangguh dan efisien,” ujar Deputi BUMN Bidang Pangan dan Pertanian, dalam konferensi pers terbaru di Jakarta.

Selain itu, pemerintah juga menggandeng beberapa startup agritech untuk memperkuat sistem data pertanian dan prediksi cuaca guna mengurangi risiko gagal panen.

Dampak Ekonomi dan Harga Pangan

Kementerian Pertanian menyebutkan bahwa dengan adanya investasi ini, Indonesia berpotensi mengurangi impor beras hingga 40% pada 2027.
Selain itu, stabilitas harga pangan di tingkat konsumen juga akan lebih terjaga karena rantai pasok menjadi lebih efisien.

Pakar ekonomi pangan menilai, kebijakan ini menjadi salah satu langkah strategis menghadapi tantangan El Niño dan volatilitas global harga beras.

Harapan Petani dan Konsumen

Banyak petani menyambut baik program ini karena mereka berharap dukungan modal dan teknologi dapat meningkatkan hasil panen.
“Kalau alatnya canggih dan distribusinya lancar, kami tidak hanya bisa panen lebih banyak, tapi juga lebih untung,” ujar seorang petani dari Indramayu.

Bagi konsumen, dampak positifnya diharapkan berupa harga beras yang stabil dan ketersediaan stok sepanjang tahun, terutama menjelang periode rawan seperti Lebaran dan akhir tahun

Kesimpulan: Menuju Ketahanan Pangan yang Berkelanjutan

Investasi sebesar USD 500 juta dari perusahaan negara ini menjadi tonggak penting bagi masa depan pangan Indonesia. Dengan dukungan teknologi, kolaborasi lintas sektor, dan efisiensi produksi, pemerintah berharap Indonesia dapat mencapai kemandirian pangan tanpa tergantung impor.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kesepakatan Dagang UE–Indonesia Masuki Babak Baru: Peluang Ekspor dan Tantangan Domestik

25 Oktober 2025 - 07:02 WIB

EU-Indonesia Trade Relations Infographic

Idol K-Pop Asal Indonesia Ready Debut 2025 — Representasi Lokal di Kancah Global

18 Oktober 2025 - 08:03 WIB

Idola K-pop Indonesia di Panggung

Ekonomi AS Tahan Banting Berkat Ledakan Investasi AI, Tapi Ketidaksetaraan Makin Dalam

17 Oktober 2025 - 23:03 WIB

High-Tech Investment in NYC Skyline

Program Makan Sekolah Gratis Targetkan 70 Juta Anak Tahun Ini: Harapan Baru bagi Generasi Indonesia

17 Oktober 2025 - 22:37 WIB

Lunch Break with Smiling Students

Wacana Militer Memasuki Jabatan Sipil: Apakah Demokrasi Indonesia Terancam

15 Oktober 2025 - 07:37 WIB

Gedung Kementerian Pertahanan Indonesia
Trending di Category