Lagpress.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia kembali menunjukkan langkah besar dalam transformasi digital sektor kesehatan nasional. Melalui kolaborasi strategis dengan Philips Indonesia, Kemenkes memperkenalkan teknologi terapi citra tingkat lanjut yang akan diterapkan di berbagai rumah sakit dan fasilitas layanan kesehatan di seluruh Indonesia.
Langkah ini menjadi bagian dari misi pemerintah untuk mewujudkan layanan kesehatan yang merata, cepat, dan berbasis teknologi modern, terutama dalam penanganan penyakit kronis dan diagnosis dini.

Apa Itu Terapi Citra Tingkat Lanjut?
Terapi citra (image-guided therapy) merupakan pendekatan medis modern yang menggabungkan teknologi pencitraan seperti CT scan, MRI, dan ultrasound dengan alat intervensi medis secara real-time.
Dengan teknologi ini, dokter dapat melihat struktur tubuh pasien secara detail dan melakukan tindakan medis dengan presisi tinggi tanpa harus melakukan pembedahan besar.
Hasilnya?
Risiko komplikasi berkurang
Proses pemulihan pasien lebih cepat
Biaya perawatan lebih efisien
Kemenkes Gandeng Philips: Sinergi Teknologi & Kesehatan
Kolaborasi antara Kemenkes dan Philips Indonesia tidak muncul begitu saja. Kerja sama ini berangkat dari kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan berbasis data dan teknologi canggih.
Philips, sebagai perusahaan global di bidang teknologi kesehatan, menyediakan solusi integrasi sistem pencitraan, software analitik medis, dan pelatihan tenaga medis.
Kemenkes, di sisi lain, menyediakan infrastruktur, dukungan regulasi, serta jangkauan nasional agar teknologi ini dapat diterapkan secara luas — tidak hanya di kota besar, tetapi juga di rumah sakit daerah.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap pasien, di manapun mereka berada, dapat memperoleh layanan medis dengan teknologi terbaik,” ujar perwakilan Kemenkes dalam konferensi pers di Jakarta.
Penerapan di Rumah Sakit Seluruh Indonesia
Tahap pertama implementasi program ini akan dimulai di 20 rumah sakit rujukan nasional dan provinsi, dengan target ekspansi ke 100 rumah sakit daerah pada tahun 2026.
Beberapa fasilitas kesehatan yang akan menerima teknologi ini meliputi:
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
RSUD dr. Soetomo Surabaya
RSUP Adam Malik Medan
Setiap rumah sakit akan dilengkapi dengan ruang terapi citra terpadu yang dilengkapi sistem navigasi real-time dan alat intervensi minimal invasif.
Manfaat Langsung untuk Pasien dan Dokter
Kolaborasi ini tidak hanya membawa perubahan pada sisi teknologi, tetapi juga pada kualitas layanan pasien.
Bagi pasien:
Diagnosis lebih cepat dan akurat
Prosedur lebih aman dan minim rasa sakit
Lama rawat inap berkurang hingga 40%
Bagi tenaga medis:
Akses ke pelatihan berbasis simulasi digital
Data pasien terintegrasi antar departemen
Dukungan sistem berbasis AI untuk membantu pengambilan keputusan klinis
Dukungan AI dan Digitalisasi Data Medis
Salah satu aspek paling menarik dari kerja sama ini adalah integrasi kecerdasan buatan (AI) dalam sistem pencitraan medis.
Teknologi AI akan membantu dokter:
Mendeteksi kelainan jaringan dengan cepat
Membandingkan hasil pencitraan dari waktu ke waktu
Memberikan rekomendasi klinis berbasis data
Selain itu, Kemenkes juga menyiapkan platform penyimpanan data medis nasional yang memungkinkan pertukaran informasi secara aman antar rumah sakit — mendukung visi besar “Satu Data Kesehatan Indonesia”.
Langkah Strategis Menuju Kemandirian Kesehatan Digital
Kerja sama ini menjadi bagian dari program Transformasi Digital Sektor Kesehatan (TDSK) yang dicanangkan Kemenkes sejak 2022.
Tujuan utamanya adalah:
Meningkatkan efisiensi layanan medis.
Mengurangi ketimpangan fasilitas kesehatan antar daerah.
Mendorong industri alat kesehatan dalam negeri.
Dengan dukungan perusahaan global seperti Philips, Indonesia berpeluang menjadi pusat inovasi teknologi kesehatan di Asia Tenggara.
Tantangan Implementasi di Lapangan
Namun, keberhasilan program ini tidak lepas dari sejumlah tantangan.
Beberapa di antaranya:
Keterbatasan SDM terlatih dalam pengoperasian alat canggih
Infrastruktur listrik dan jaringan data yang belum merata
Kebutuhan akan standar keamanan data pasien
Untuk mengatasinya, Philips berkomitmen memberikan pelatihan tenaga medis lokal dan menyediakan dukungan teknis 24 jam di setiap wilayah implementasi.
Harapan untuk Masa Depan Layanan Kesehatan Indonesia
Jika implementasi berjalan sesuai rencana, kolaborasi Kemenkes–Philips ini bisa menjadi tonggak sejarah baru bagi dunia kesehatan Indonesia.
Dampak jangka panjang yang diharapkan meliputi:
Akses layanan medis canggih untuk masyarakat luas
Penurunan angka kematian akibat penyakit kronis
Penguatan industri kesehatan nasional melalui transfer teknologi
Dengan sinergi pemerintah dan sektor swasta, masa depan layanan kesehatan Indonesia terlihat semakin terang dan inklusif.
Kesimpulan
Kolaborasi antara Kemenkes dan Philips dalam menghadirkan teknologi terapi citra tingkat lanjut merupakan langkah besar menuju sistem kesehatan modern berbasis inovasi.
Melalui integrasi AI, digitalisasi data, dan peningkatan kompetensi tenaga medis, Indonesia sedang menapaki era baru dalam dunia medis yang lebih cepat, akurat, dan merata. (LAGPRESS/ADMIN)
Dengan kerja sama lintas sektor, Indonesia semakin siap menghadapi tantangan masa depan kesehatan global.























