Lagpress.com -Ranking FIFA Timnas Indonesia Merosot Setelah Dibungkam Irak, Malaysia Unggul
Situasi Terbaru – Kekalahan dari Irak dan Dampaknya ke FIFA Ranking
Dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia harus menerima kekalahan tipis 0–1 dari Irak yang disebabkan gol Zidane Iqbal di menit ke-76. nesia turun 3 posisi, dari peringkat 120 ke 123 dunia.
Skor poin pun tergerus: dari sekitar 1.151,26 menjadi 1.144,73, berarti berkurang sekitar 6,53 poin

Dari sisi regional ASEAN, penurunan ini membuka peluang Malaysia untuk mendahului Indonesia dalam daftar ranking nasional.
Fakta & Angka: Seberapa Parah Penurunan dan Posisi Malaysia
Statistik Penurunan Poin & Posisi
Turun 3 posisi dari 120 ke 123 dunia.
Penurunan poin sebanyak 6,53 poin dari total 1.151,26 ke 1.144,73
Selisih dengan Malaysia cukup signifikan: Indonesia tertinggal sekitar “hampir 9 poin” dibanding Malaysia yang berada di peringkat 119 dunia.
Posisi Malaysia dan Tren Mereka
Malaysia kini menempati peringkat 119 dunia berdasarkan sumber MetroTV.
Di update ranking terbaru, Malaysia sempat naik satu peringkat dari 132 ke 131.
Walau sering berada di peringkat menengah, Malaysia kini berada di depan Indonesia karena konsistensi hasil dan pemanfaatan momen ketika Indonesia terpeleset
Mengapa Indonesia Turun – Analisis Penyebab
Kekalahan Kritis & Zero Poin
Hasil laga melawan Irak menjadi faktor besar karena dalam sistem ranking, kekalahan terutama dalam pertandingan berlevel tinggi sangat merugikan.
Tidak mendapat poin sama sekali turut mengikis akumulasi.
Sistem Perhitungan Ranking & Sensitivitas di AFC
Ranking FIFA kini memakai model berbasis Elo, yang membuat perubahan kecil di pertandingan krusial bisa menghasilkan fluktuasi besar.
Dalam zona Asia (AFC), kompetisi sangat padat — selisih poin tipis bisa berarti perbedaan posisi banyak tim.
Inkonsistensi Penampilan dalam Kualifikasi
Sepanjang kualifikasi, Indonesia menunjukkan peforma tak konsisten. Di laga melawan lawan kuat, seringkali mengalami kesulitan menyamakan level.
Dalam beberapa laga, peluang terbuka tidak bisa dikonversi menjadi gol atau kecerobohan kecil merusak hasil.
Kurangnya Kedalaman Skuat & Manajemen Krisis
Ketika pemain inti mengalami kelelahan atau cedera, kualitas cadangan belum mampu menopang tekanan pertandingan.
Manajemen tim dan strategi pemulihan performa juga belum optimal di tengah fase padat pertandingan.
Reaksi & Respons dari Timnas dan PSSI
Ungkapan Kekecewaan & Introspeksi Internal
Setelah kekalahan, pelatih dan pemain menyatakan bahwa mereka “bermain baik secara keseluruhan” namun gagal memanfaatkan peluang.
Jay Idzes, gelandang Timnas, menyebut bahwa tim harus menyesal atas kesempatan yang terbuang.
Dalam forum internal PSSI, evaluasi langsung digelar menyusul hasil negatif tersebut.
PSSI & Pemerintah dalam Sorotan Publik
Publik dan media menyoroti bahwa PSSI perlu bertindak cepat, baik dari sisi pelatih, pembinaan anak muda, hingga visi jangka panjang agar penurunan ranking tak jadi tren terus-menerus.
Implikasi Turunnya Ranking
Persepsi Internasional & Lawan yang Diundang
Ranking yang semakin rendah mempengaruhi persepsi tim-tim lain — undangan ujicoba atau turnamen mungkin makin keras pilihannya.
Tim lawan tingkat tinggi bisa “menghindar” jika memilih lawan dengan ranking lebih aman atau stabil.
Dampak Mental & Kepercayaan Diri Pemain
Penurunan ranking menjadi beban psikologis. Pemain merasakan tekanan tambahan untuk memperbaiki reputasi dalam sistem prestasi global.
Posisi ASEAN & Persaingan Regional
Dengan Malaysia berada di depan, rivalitas ASEAN makin sengit. Indonesia harus berjuang untuk merebut kembali status regionalnya.
Indonesia–Malaysia memang rival klasik dalam sepak bola Asia Tenggara.
Strategi Pemulihan — Langkah Nyata yang Harus Diambil
H3: Target Jangka Pendek — Konsistensi di Kualifikasi & Uji Coba
Tim Indonesia harus mempertahankan mental dan target kemenangan di laga tersisa, terutama melawan tim sekelas.
Jadwal uji coba internasional berkualitas juga penting untuk menstabilkan poin ranking.
Perbaikan Skuat & Pembinaan Kompetitif
Penguatan pemain cadangan, rotasi yang sehat
Program akademi usia dini dengan standar modern
Kolaborasi klub lokal & pelatihan intensif
Perubahan Strategi & Mentalitas Taktis
Pelatih & staf harus adaptif terhadap gaya lawan
Fokus pada penyelesaian peluang dan minimalkan kesalahan
Latihan mental supaya pemain tetap tenang dalam laga penting
Komitmen PSSI & Stakeholder
PSSI harus menyediakan dukungan penuh: dana, fasilitas, serta roadmap pengembangan jangka panjang.
Transparansi dan akuntabilitas dalam manajemen sangat penting agar kritik tak menjadi hambatan.
Kesimpulan & Harapan Masa Depan
Penurunan ranking FIFA Timnas Indonesia setelah kekalahan dari Irak adalah alarm keras bahwa tim perlu evaluasi besar-besaran.
Namun, kekalahan tak harus jadi akhir — dengan strategi, komitmen, dan kolaborasi yang tepat, Indonesia bisa kembali mendaki peringkat.
Pemain, pelatih, PSSI, dan seluruh rakyat pecinta sepak bola Indonesia perlu bergandengan tangan untuk menata kembali masa depan Garuda di panggung global.
Mari jadikan momentum ini sebagai titik balik yang menguatkan, bukan hanya kelemahan semata. (LAGPRESS/ADMIN)























